Senin, 02 November 2020

Makalah Pendidikan Seumur Hidup

MAKALAH

PENGANTAR PENDIDIKAN

“PENDIDIKAN SEUMUR HIDUP”



OLEH:
Nama: Hildawati
NIM: H0418321
Kelas: Fisika 2018



PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SULAWESI BARAT
2019


KATA PENGANTAR


Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Makalah dengan judul “PENDIDIKAN SEUMUR HIDUP”. Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi tugas individu dalam mata kuliah Pengantar Pendidikan.
Atas bimbingan Bapak dosen dan saran dari teman-teman maka disusunlah Makalah ini. Semoga dengan tersusunnya makalah ini diharapkan dapat berguna bagi kami semua dalam memenuhi salah satu syarat tugas kami di perkuliahan. Makalah ini diharapkan bisa bermanfaat dalam proses pembelajaran.
Dalam menyusun makalah ini, penulis banyak memperoleh bantuan dari berbagai pihak, maka penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang terkait. Dalam menyusun makalah ini, penulis telah berusaha dengan segenap kemampuan untuk membuat Makalah yang sebaik-baiknya. Sebagai pemula tentunya masih banyak kekurangan dan kesalahan dalam makalah ini, oleh karenanya kami mengharapkan kritik dan saran agar makalah ini bisa menjadi lebih baik.
Demikianlah kata pengantar Makalah ini dan penulis berharap semoga Makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca, terutama bagi penulis pribadi. Aamiin.
                                                                                



Majene, 09 Desember 2019                                                                                                 Penulis




DAFTAR ISI


Kata pengantar    i
Daftar isi    ii
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang    1
Rumusan Masalah    1
Tujuan Penulisan    2
BAB II PEMBAHASAN
Pengertian Pendidikan Seumur Hidup    3
Konsep Dasar Pendidikan Seumur Hidup    3
Karakteristik Pendidikan Seumur Hidup    4
Tujuan Pendidikan Seumur Hidup    4
Tinjauan Pendidikan Seumur Hidup    5
Implikasi Konsep Pendidikan Seumur Hidup pada Program Pendidikan………...6
BAB III PENUTUP
Kesimpulan    8
Saran    8
DAFTAR PUSTAKA    9



BAB I
PENDAHULUAN


A. Latar Belakang

Pendidikan seumur hidup atau belajar seumur hidup bukan berarti kita harus terus sekolah sepanjang hidup kita. Sekolah banyak diartikan oleh masyarakat sebagai tugas belajar yang terperangkap dalam sebuah “ruang” yang bernama kelas, bukan itu yang dimaksud. Paradigma belajar seperti ini harus segera kita rubah. Pengertian belajar bukan hanya berada dalam ruangan tapi belajar disemua tempat, semua situasi dan semua hal.
Belajar berarti memfungsikan hidup, orang yang tidak belajar berarti telah kehilangan hidupnya, paling tidak telah kehilangan hidupnya sebagai manusia. Karena hidup manusia itu bukan hanya individu dalam dirinya saja tapi juga interaksi dengan sesamanya, dengan antar generasi dan kehidupan secara universal.
Dalam Pendidikan atau Belajar terdapat interaksi antara tantangan (challenge) dari alam luar diri manusia dan balasan (response) dari daya dalam diri manusia. Dalam belajar juga terjadi interaksi komunikasi antara manusia dan berlangsungnya kesinambungan antar generasi serta belajar melestarikan hidup, mengamankan hidup dan menghindari pengrusakan hidup. Belajar berarti menghargai hidup kita.
Dalam agama sering kita dengar kalimat ” Belajarlah (tuntutlah ilmu) dari ayunan sampai liang lahat”.
Belajar merupakan tugas semua manusia, tua-muda, besar-kecil, kaya-miskin semua mempunyai tugas tersebut. Kita belajar mengetahui apapun yang ada di dunia ini untuk kemajuan individu atau universal. Belajar memberi, belajar menerima, belajar bersabar, belajar menghargai, belajar menghormati dan belajar semua hal.


B. Rumusan Masalah

1. Apa itu Pendidikan Seumur Hidup?
2. Bagaimana Konsep Dasar Pendidikan Seumur Hidup?
3. Bagaimana Karakteristik Pendidikan Seumur Hidup?
4. Apa saja Tujuan Pendidikan Seumur Hidup?
5. Apa saja Tinjauan Pendidikan Seumur Hidup?
6. Apa saja Implikasi Konsep Pendidikan Seumur Hidup pada Program Pendidikan?

C. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui Pengertian Pendidikan Seumur Hidup
2. Untuk mengetahui Konsep Dasar Pendidikan Seumur Hidup
3. Untuk mengetahui Karakteristik Pendidikan Seumur Hidup
4. Untuk mengetahui Tujuan Pendidikan Seumur Hidup
5. Untuk mengetahui Tinjauan Pendidikan Seumur Hidup
6. Untuk mengetahui Implikasi Konsep Pendidikan Seumur Hidup pada Program Pendidikan



BAB II
PEMBAHASAN


A. Pengertian Pendidikan Seumur Hidup

Pendidikan seumur hidup adalah sebuah sistem konsep-konsep pendidikan yang menerangkan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajar mengajar yang berlangsung dalam keseluruhan kehidupan manusia. proses pendidikan seumur hidup berlangsung secara kontinue, dan tidak terbatas oleh waktu seperti pendidikan formal, proses belajar seumur hidup tidak hanya dilakukan seorang yang terpelajar tetapi semua lapisan masyarakat bisa melaksanakanya.
Pendidikan seumur hidup, yang disebut dengan Life Long Education adalah pendidikan yang menekankan bahwa proses pendidikan berlangsung terus menerus sejak seseorang dilahirkan hingga meningeal dunia, baik dilaksanakan di jalur pendidikan formal, non formal maupun informal.
Ide dan konsep pendidikan seumur hidup secara operasional tidak jarang pula dinamakan dengan edukasi sepanjang raga bukanlah sesuatu yang baru. Sebagai konsep yang lebih ilmiah dimana urusan ini sudah menjadi tuntutan dunia global, edukasi seumur hidup sudah mermbah ke sekian banyak  daerah atau Negara dan telah dialami sejak tahun 70-an.  

B. Konsep Dasar Pendidikan Seumur Hidup

Pembahasan mengenai konsep edukasi seumur hidup ini bakal diuraikan dalam dua bagian yakni ditinjau dari dasar teoritis/religius dan dasar yuriditisnya.

1. Dasar Teoritis    

Konsep pendidikan seumur hidup pada mulanya diajukan oleh filosof dan pendidik Amerika yang paling terkenal yakni John Dewey. Kemudian dipopulerkan oleh Paul Langrend melewati bukunya: An Introduction to Life Long Education. Berdasarkan keterangan dari John Dewey, pendidikan tersebut menyatu dengan hidup. Oleh karena tersebut pendidikan terus dilangsungkan sepanjang hidup sampai-sampai pendidikan tersebut tidak pernah berakhir.
Konsep pendidikan seumur hidup sebetulnya telah lama dipikirkan oleh pakar edukasi dari zaman ke zaman. Dalam urusan ini sudah lama diajarkan oleh Islam, sebagaimana ditetapkan dalam Hadits Nabi Muhammad Saw, yang artinya: “Tuntutlah ilmu semenjak dari ayunan sampai liang lahat”

2. Dasar Yuridis

Konsep pendidikan seumur hidup di Indonesia mulai dimasyarakatkan melalui kepandaian negara yaitu melewati :
a. Ketetapan MPR No. IV/MPR/1973 JO TAP. NO. IV/MPR/1978 mengenai GBHN memutuskan prinsip-prinsip pembangungan nasional, antara beda :
1) Pembangunan nasional dilakukan dalam rangka pembangunan insan Indonesia seutuhnya dan pembangunan semua rakyat Indonesia (Arah Pembangunan Jangka Panjang). 
2) Pendidikan dilangsungkan seumur hidup dan dilakukan dalam family (rumah tangga), sekolah dan masyarakat. Karena itu, pendidikan ialah tanggung jawab bersama antara keluarga, masyarakat dan pemerintah (Bab IV GBHN Bagian Pendidikan).
b. Dalam Undang-undang No. 20 Tahun 2003, mengenai system edukasi nasional pada pasal 26, disebutkan bahwa edukasi non formal diselenggarakan untuk warga masyarakat yang membutuhkan layanan edukasi yang bermanfaat sebagai pengganti, penambah, dan atau perlengkap edukasi formal dalam rangka menyokong pendidikan seumur hidup.

Dari dasar edukasi seumur hidup yang dilafalkan di atas, jelaslah bahwa proses edukasi dapat dilangsungkan selama insan masih hidup.

C. Karakteristik Pendidikan Seumur Hidup

1. Pendidikan tidaklah selesai setelah berakhirnya masa sekolah, tetapi merupakan sebuah proses yang berlangsung sepanjang hidup.
2. Pendidikan seumur hidup tidak diartikan sebagai pendidikan orang dewasa, tetapi pendidikan seumur hidup mencakup dan memadukan semua tahap pendidikan (pendidikan dasar, menengah dan sebagainya).
3. Pendidikan seumur hidup mencakup pola-pola pendidikan formal maupun pola pendidikan nonformal, baik kegiatan-kegiatan belajar terencana maupun kegiatan insidental.
4. Tujuan akhir pendidikan seumur hidup adalah mempertahankan dan meningkatkan mutu hidup.

D. Tujuan Pendidikan Seumur Hidup

    Tujuan pendidikan seumur hidup adalah untuk mengembangkan potensi kepribadian manusia sesuai dengan kodrat dan hakekatnya, dan untuk menumbuhkan kesadaran bahwa proses pertumbuhan dan perkembangan kepribadian manusia bersifat hidup dan dinamis serta untuk mempertahankan dan meningkatkan mutu kehidupan. Dengan mengingat proses pertumbuhan dan perkembangan  kepribadian manusia  bersifat hidup dan dinamis, maka pendidikan wajar berlangsung seumur hidup.
 

E.   Tinjauan Pendidikan Seumur Hidup 

Dasar pemikiran yang mengaku bahwa pendidikan seumur hidup ialah sangat penting. Dasar pemikiran itu ditinjau dari sekian banyak  aspek, diantaranya ialah sebagai inilah :

1. Tinjauan Ideologis

Pendidikan seumur hidup atau life long education bakal memungkingkan seseorang mengembangkan potensi-potensinya cocok dengan keperluan hidupnya, karena pada dasarnya seluruh manusia dicetuskan ke dunia memiliki hak sama, terutama untuk mendapatkan pendidikan dan penambahan pengetahuan dan keterampilannya (skill).

2. Tinjauan Ekonomi

Pendidikan merupakan teknik paling efektif untuk terbit dari sebuah lingkaran yang menyeret kepada ketidaktahuan dan kemelaratan.

3. Tinjauan Filosofil

Secara filosof, insan pada hakekatnya adalah satu kesatuan yang integral, yaitu sebagai makhluk pribadi, social, dan susila. Semuanya tersebut harus dikembangkan terus menerus secara optimal dan berkesinambungan sampai-sampai ketiganya berlangsung secara  seimbang. Manusia adalah makhluk individu, dan tidak bakal berdiri sendiri tanpa eksistensi orang lain. Oleh karena tersebut setiap pribadi membutuhkan orang beda dalam hidupnya. Disinalah pentingnya interaksi yang terbangun atas kesadaran kolektif untuk membina sebuah komunitas kumpulan dengan didasari atas kebersamaan dan saling menghargai antara pribadi itu.

4. Tinjauan Teknologis

Di era globalisasi seperti kini ini, tampaknya dunia dilanda oleh eksplosi ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) dengan sekian banyak  produk yang dihasilkannya. Semua orang, tak terkecuali semua pendidik, sarjana, pemimpin dan sebagainya dituntut tidak jarang kali memperbaharui pengetahuan dan keterampilannya laksana apa yang terjadi di negara maju. Ketika semua pendidik dan semua praktisi pendidik tidak mempunyai pengetahuan dan wawasan yang luas, barangkali akan terbelakang dan tergilas oleh pesatnya pertumbuhan ilmu pengetahuan dan teknologi.

5. Tinjauan Psikologis dan Pedagogis

Perkembangan IPTEK paling pesat mempunyai akibat dan pengaruh besar terhadap sekian banyak  konsep, kiat dan cara pendidikan. Disamping itu, pertumbuhan tersebut pun makin luas, dalam dan kompleks, yang mengakibatkan ilmu pengetahuan tidak barangkali lagi diajarkan seluruhnya untuk anak didik di sekolah.

Oleh sebab itu, tugas pendidikan jalur sekolah yang utama sekarang merupakan mengajarkan bagaimana teknik belajar, menanamkan semangat yang powerful dalam diri anak guna belajar terus sepanjang hidupnya, menyerahkan skill untuk anak didik secara efektif supaya dia dapat beradaptasi dalam masyarakat yang ingin berubah secara cepat.

F. Implikasi Konsep Pendidikan Seumur Hidup pada Program Pendidikan

Implikasi merupakan akibat langsung atau konsekuensi dari suatu keputusan. Dengan demikian maksudnya adalah sesuatu yang merupakan tindak lanjut atau follow up dari suatu kebijakan atau keputusan tentang pelaksanaan pendidikan seumur hidup. Penerapan azas pendidikan seumur hidup pada isi program pendidikan dan sasaran pendidikan di masyarakat mengandung kemungkinan yang luas. Implikasi pendidikan seumur hidup pada program pendidikan dapat dikelompokkan menjadi beberapa kategori yaitu: 

1. Pendidikan baca tulis fungsional

Program ini tidak saja penting bagi pendidikan seumur hidup dikarenakan relevansinya yang ada pada negara-negara berkembang dengan sebab masih banyaknya penduduk yang buta huruf, mereka lebih senang menonton TV, mendengarkan Radio, mengakses internet dari pada membaca. Meskipun cukup sulit untuk membuktikan peranan melek huruf fungsional terhadap pembangunan sosial ekonomi masyarakat, namun pengaruh IPTEK terhadap kehidupan masyarakat misalnya petani, justru disebabkan oleh karena pengetahuan pengetahuan baru pada mereka. Pengetahuan baru ini dapat diperoleh melalui bahan bacaan utamanya.   Realisasi baca tulis fungsional, minimal memuat dua hal, yaitu: 1, Memberikan kecakapan membaca, menulis, menghitung yang fungsional bagi anak didik; 2. Menyediakan bahan-bahan bacaan yang diperlukan untuk mengembangkan lebih lanjut kecakapan yang telah dimilikinya.

2. Pendidikan vokasional

Pendidikan vokasional adalah sebagai program pendidikan di luar sekolah bagi anak di luar batas usia sekolah, ataupun sebagai pendidikan formal dan non formal, sebab itu program pendidikan yang bersifat remedial agar para lulusan sekolah tersebut menjadi tenaga yang produktif menjadi sangat penting.

3. Pendidikan professional

Realisasi pendidikan seumur hidup dalam kiat-kiat profesi telah tercipta Built in Mechanism yang memungkinkan golongan profesional terus mengikuti berbagai kemajuan dan perubahan menyangkut metodologi, perlengkapan, terminologi dan sikap profesionalnya. Sebab bagaimanapun apa yang berlaku bagi pekerja dan buruh, berlaku pula bagi profesional, bahkan tantangan buat mereka lebih besar.

4. Pendidikan ke arah perubahan dan pembangunan

Era globalisasi dan informasi yang ditandai dengan pesatnya perkembangan IPTEK, telah mempengaruhi berbagai dimensi kehidupan masyarakat, dengan cara masak yang serba menggunakan mekanik, sampai dengan cara menerobos angkasa luar. Kenyataan ini tentu saja konsekuensinya menurut pendidikan yang berlangsung secara kontinyu (lifelong education). Pendidikan bagi anggota masyarakat dari berbagai golongan usia agar mereka mampu mengikuti perubahan sosial dan pembangunan juga merupakan konsekuensi penting dari azas pendidikan seumur hidup.  

5. Pendidikan kewarganegaraan dan kedewasaan politik

Selain tuntutan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK), dalam kondisi sekarang dimana pola pikir masyarakat. yang semakin maju dan kritis, baik rakyat biasa, maupun pemimpin pemerintahan di negara yang demokratis, diperlukan pendidikan kewarganegaraan dan kedewasaan politik bagi setiap warga negara. Pendidikan seumur hidup yang bersifat kontinyu dalam konteks ini merupakan konsekuensinya. 


BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

    Pendidikan seumur hidup adalah proses pendidikan secara kontinyu berlangsung tanpa batas waktu dan tempat yaitu mulai sejak lahir sampai akhir hayat manusia. Pendidikan ini dilaksanakan di jalur pendidikan formal, non formal maupun informal yang berlansung dalam keluarga, di sekolah, dalam pekerjaan dan dalam kehidupan masyarakat.
    Konsep pendidikan seumur hidup sebetulnya telah lama dipikirkan oleh pakar edukasi dari zaman ke zaman.
    Pendidikan tidaklah selesai setelah berakhirnya masa sekolah, tetapi merupakan sebuah proses yang berlangsung sepanjang hidup. Pendidikan seumur hidup tidak diartikan sebagai pendidikan orang dewasa, tetapi pendidikan seumur hidup mencakup dan memadukan semua tahap pendidikan (pendidikan dasar, menengah dan sebagainya
    Tujuan pendidikan manusia seutuhnya dan dilaksanakan seumur hidup adalah untuk, mengembangkan potensi kepribadian manusia sesuai dengan kodrat dan hakekatnya, menumbuhkan kesadaran bahwa proses pertumbuhan dan perkembangan kepribadian manusia bersifat hidup dan dinamis serta mengembangkan dan  meningkatkan harapan hidup manusia..
    Dasar pemikiran yang mengaku bahwa pendidikan seumur hidup ialah sangat penting. Dasar pemikiran itu ditinjau dari sekian banyak  aspek, diantaranya ialah: Tinjauan Ideologis, Tinjauan Ekonomi, Tinjauan Filosofil Tinjauan Teknologis dan Tinjauan Psikologis dan Paedagogis
    Implikasi Konsep Pendidikan Seumur Hidup adalah merupakan akibat langsung atau konsekuensi dari suatu keputusan. Implikasi pendidikan seumur hidup pada program pendidikan dapat dikelompokkan menjadi beberapa kategori yaitu pendidikan baca tulis fungsional, pendidikan vokasional, pendidikan profesional, pendidikan ke arah perubahan dan pembangunan dan pendidikan kewarganegaraan dan kedewasaan politik

B. Saran 

    Makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran sangat kami harapkan demi perbaikan makalah kami selanjutnya.
    Semoga dengan dibuatnya makalah ini kita bisa menambah wawasan pengetahuan kita, tentang Pendidikan Seumur Hidup. Dan semoga kita bisa mendapatkan Pendidikan Seumur.
    Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca, terutama bagi penulis pribadi. Aamiin.


DAFTAR PUSTAKA


Konsep Pendidikan Seumur Hidup di www.kumpulanmakalah.com/2015/11/pendidikan-seumur-hidup.html?m=1 (di akses 08 desember 2019)
Makalah Pendidikan Seumur Hidup di http://herayanti.blogspot.com/2018/03/makalah-pendidikan-seumur-hidup.html?m=1 (di akses 13 desember 2019)
Notes, Alifa. 2015. Pengertian Pendidikan Seumur Hidup di http://alifanotes.blogspot.com/2015/07/pengertian-pendidikan-seumur-hidup (di akses 08 desember 2019)
Pendidikan Seumur Hidup dan Implikasinya di https://www.research.net/publication/299655588_pendidikan_seumur_hidup_dan_implikasainya (di akses 13 desember 2019)
Wulandari, Ayu. 2016. Tujuan Pendidikan Seumur Hidup di http://ayuwldr.blogspot.com/2016/12/tujuan-pendidikan-seumur-hidup.html (di akses 13 desember 2019)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar