SKENARIO PEMBELAJARAN
NAMA -NAMA ANGGOTA KELOMPOK:
1. Hildawati
2. Irda Mayung
3. Maisarah
4. Megawati
5. Suburia
6. Ulfa Zulfiani
POKOK BAHASAN : Kemagnetan dan Pemanfaatannya dalam Produk Teknologi
SUB POKOK BAHASAN. : Kemagnetan dalam Proses Teknologi
MODEL PEMBELAJARAN : PROJECT BASED LEARNING (PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK)
LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
Kegiatan | Fase | Kegiatan | Waktu (menit) |
Pendahuluan |
I Penentuan Pertanyaan Mendasar
| Peserta didik diminta untuk mengamati video/gambar tentang beberapa penggunaan elektromagnet dalam kehidupan sehari-hari. Peserta didik diminta untuk mengamati demonstrasi tentang bel listrik. Peserta didik diminta membuat pertanyaan untuk mengemukakan rasa ingin tahunya tentang bel listrik.
|
|
Kegiatan inti
| II Mendesain perencanaan proyek | Guru mengajak peserta didik untuk merencanakan sebuah proyek membuat bel listrik. Peserta didik mengumpulkan informasi tentag cara kerja bel listrik dari berbagai sumber. Peserta didik mengasosiasi informasi yang diperoleh sehingga dapat membuat rancangan proyek bel listrik secara kolaboratif dengan pengajar aar mereka merasa “memiliki” atas proyek tersebut. Guru dan peserta didik membuat aturan penyelesaian proyek. Yaitu:
Dilakukan secara berkelompok Waku kegiatan melakukan perancangan.
Mempelajari bahan-bahan yang diperlukan untuk membuat bel listrik. |
|
III Menyusun jadwal |
|
|
IV Pengamatan terhadap peserta didik dan kemajuan proyek | Peserta didik melaksanakan proyek membuat bel listrik sesuai rancangan bersama kelompoknya Peserta didik melakukan uji coba bel listrik. Peserta didik mencatat data hasil uji coba. Peserta didik mengolah data hasil uji coba. Guru melakukan monitoring terhadap proyek peserta didik.(monitoring dilakukan pada saat tatap muka kedua). Peserta didik membuat laporan proyek.
|
|
Penutup
|
V Penilaian | Peserta didik mempresentasikan laporan proyek didepan kelas. Guru menilai laporan proyek. Guru memberikan pertanyaan kepada kelompok penyaji dan juga memberikan kesempatan kepada kelompok lain untuk bertanya.. Kelompok penyaji memberikan jawaban terhadap pertanyaan guru maupun kelompok lain. Guru memberikan saran untuk perbaikan pembuatan bel listrik.
|
|
| VI Mengevaluasi Pengalaman | Guru dan peserta didik melakukan refleksi terhadap aktivitas dan hasil proyek yang sudah di jalangkan. Proses refleksi dilakukan baik secara individu maupun kelompok. Pada tahap ini peserta didik di minta untuk mengunkapkan perasaan dan pengalamnnya selam menyelesaiakan proyek. Guru dan peserta didik mengembangkan diskusi dalam rangka memperbaiki kinerja selama proses pembelajaran, sehingga pada akhirnya ditemukan suatu temuan baru untuk menjawab pertanyaan yang diajukan pada tahap pertama pembelajaran.
|
|
Catatan:
1. Alokasi waktu pembelajaran selama 2 x 50 menit dalam 2 x pertemuan.
2. Fase pembelajaran dapat disesuaikan sesuai dengan sumber referensi masing-masing
Alokasi waktu
Project Based Learning adalah sebuah model atau pendekatan pembelajaran yang inovatif, yang menekankan belajar konstekstual melalui kegiatan-kegiatan yang kompleks. Project based learning berfokus pada konsep-konsep dan prinsip-prinsip utama dari suatu disiplin, melibatkan siswa dalam kegiatan pemecahan masalah dan tugas-tugas bermakna lainnya, memberi peluang bagi siswa untuk bekerja secara otonom mengkonstruk belajar mereka sendiri, dan puncaknya menghasilkan produk karya siswa bernilai, dan realistic. Adapun model pembelajaran Project based learning lebih menekankan pada kegiatan nbelajar yang relative berdurasi panjang, berpusat pada peserta didik dan terintegrasi denganpraktik dan isu-isu dunia nyata.
Contoh:
- Katrol Pengambil Sampah
- Roket Air
- Meriam kaleng minuman
Sebuah proyek dikatakan proyek dalam model pembelajaran project based learning memenuhi beberapa kriteria diantaranya memiliki desain proyek, pembuatan proyek, dan karya berupa hasil proyek.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar